“Dia mengenali masa-masa Pembelajaran”
“Saya tidak dapat
mengajar seorang murid yang tidak ingin belajar”. Kalimat ini sering
diungkapkan oleh seorang guru yang merasa pengajarannya sia-sia atau gagal.
Yesus mengalami hal yang demikian. Namun, ia tahu dan terlatih untuk mengenali,
masa-masa dalam kehidupan manusia dimana hati dan pikiran mereka terbuka untuk
mempelajari cara baru dalam berhubungan dengan dunia. “Terkadang candela terbesar
untuk mengubah konsep diri seseorang terbuka sewaktu ia gagal”.
Masa-masa
pembelajaran hanya tiba pada titik kerapuhan, penghinaan , kelaparan, ketakutan
dan kekurangan (Teach Your Team to Fish hal 200). Sebagai contoh si bungsu yang
hilang adalah seorang yang rapuh kepribadiannya. Masa kelaparan menjadi masa pembelajaran
baginya untuk kembali kepada Bapa dan bertobat.
Perempuan yang
kedapatan berzinah dan siap dirajam, menjadi momen yang pas bagi Yesus untuk
belajar mengampuni dan mengakui sebagi orang berdosa. Ketika Yesus ditinggalkan
dan dikecam banyak orang bukan sebuah kegagalan melainkan sebuah tantangan bagi
para murid untuk memberi pengajaran. Bahkan saat Yesus diolok-olok, diludahi
dan dihina, ia tidak berkata sepatah katapun, ia belajar untuk taat pada
kehendak Bapa.
Seorang guru harus
mengetahui bukan hanya apa yang harus diajarkan tetapi kapan! Inilah yang
menjadikan Yesus sebagai seorang guru sejati bukan seorang penguasa. Semoga aku
mampu mengenali masa-masa pembelajaran dalam kehidupanku sehingga akupun berani
dan siap untuk belajar.
Sr. M. Katarine, FSGM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar