Selasa, 19 November 2013
Rabu, 30 Oktober 2013
Selasa, 15 Oktober 2013
Minggu, 13 Oktober 2013
bagaimana bersyukur?
Bina Iman Anak
Dalam rangka hari
pangan sedunia Kelompok Bina Iman Anak & Remaja St. Monica Wilayah III
Paroki St. Bonaventura Pulomas berkunjung ke Susteran FSGM di Jl. Bangunan
Barat 5 Kampung Ambon, Sabtu 12 Oktober 2013 dengan tema Bagaimana Bersyukur ( Luk
17:11-19). Dalam kunjungan ini anak-anak di ajak untuk membangun sikap
bersyukur atas kasih Tuhan karena Ia telah menyediakan segala yang kita
butuhkan terutama ketersediaan pangan. Ada banyak cara untuk bersyukur yakni
dengan berdoa yang disertai tindakan nyata misalnya tidak membuang makanan, mau
makan apa saja dan rela berbagi. Maka himbauan bagi para orangtua untuk mendidik
anak-anaknya agar dapat berbagi dengan mereka yang membutuhkan.
Setelah Bina Iman
dilanjutkan dengan sneack bersama sebagai wujud bagaimana bersyukur? Biasanya
anak-anak menyukai sneack seperti chiki, cokelat, wafer dan lain-lain. Tetapi
kali ini para suster menyediakan sneack yang kurang disukai anak-anak yakni
bolu ketan hitam yang dari warnanya saja tidak menarik, agar-agar stroberi
tanpa gula dan donat. Namun di luar dugaan ternyata anak-anak makan dengan
penuh kegembiraan sampai habis tanpa sisa. Semoga anak-anak mampu
mewujudnyatakan sikap bersyukur di rumah masing-masing.
Selasa, 27 Agustus 2013
Tuguran Jum'at Pertama
Tuguran
Malam Jum’at Pertama
I.
Pembukaan
1.
Para Suster tema tuguran kita malam ini…
”Menangkap Daya Ilahi yang Tersembunyi”.
2.
Pengantar
Para
suster dan saudari-saudari yang terkasih, peristiwa kebangkitan Yesus mambawa
perubahan yang luar biasa bagi kehidupan murid-murid Yesus. Penampakan Yesus
yang ketiga kalinya adalah penampakan diri Yesus kepada murid-murid di pantai
danau Tiberias yang akan menjadi teks renungan kita dalam tuguran malam ini. Dalam
setiap penampakan tersebut Yesus mempunyai maksud dan tujuan, membuktikan bahwa
Ia sungguh-sungguh telah bangkit dan menang terhadap maut, dan menegaskan
kembali perutusan kepada murid-muridNya. Maka dalam permenungan ini kita
dihantar oleh Yohanes untuk senantiasa menangkap daya Ilahi yang tersembunyi
dalam diri Yesus yang hadir dan bertahta dalam Sakramen Maha Kudus sebagai
sumber dan kekuatan hidup kita. Mari dalam sembah sujud ini kita serahkan
segala kecemasan kepada Dia asal tujuan hidup kita……..Hening…………
3.
Tanda Salib…
Dalam
nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus, Amin.
Semua
untuk Kemuliaan Tuhan…dan keselamatan jiwa kita….
Para
suster dan saudara/I yang terkasih kita awali sembah sujut ini dengan
menyanyikan lagu Ku masuk ruang Maha Kudus ( dpt diganti dari PS/MB…).
4.
Lagu Pembukaan : Ku Masuk Ruang Maha
Kudus
Ku
masuk ruang maha kudus
dengan
darah anak domba
kumasuk
dengan hati tulus
menyembah
yang maha kuasa
kumenyembah-Mu,
kusembah-Mu 2X
s’bab
nama-Mu kudus, kudus… Tuhan…2X
5.
Doa Pembuka (tanpa dikatakan doa
pembuka)
Marilah
Berdoa…“Allah sumber hidup kami. Engkaulah kepenuhan segala peristiwa.
Engkaulah yang mencipta kami. Hati kami rindu untuk berjumpa dengan-Mu. Allah
yang kami imani, di tengah hiruk pikuk kesibukan, sabda-Mu membangkitkan
perhatian. Panggilan-Mu menyapa kami. Kehendak-Mu menantang tekad kami tuk
senantiasa menangkap daya Ilahi yang tersembunyi dalam hosti kecil yakni tubuh
Putra-Mu sendiri yang bertahta dalam Sakramen Maha Kudus. Engkau mengundang
kami setiap saat untuk menimba kekuatan dari Putra-Mu. Kini datang dan jumpai
kami, jadilah sesama kami supaya kami hamba yang rendah ini dapat menikmati
kekayaan Ilahi. Terpujilah Allah Bapa kami kini dan sepanjang masa. Amin
II.
Bacaan
1.
Teks Kitab suci : Yoh 21 : 1-14 “Yesus
menampakkan diri kepada murid-murid-Nya di pantai danau Tiberias”.
2.
Lagu Antarbacaan : “Tinggallah bersama
Aku” (dpt diganti PS/MB…)
Tinggallah
bersama Aku
didalam Doa,
didalam Doa
3.
Renungan
Kehidupan yang
penuh dengan tantangan sering sekali membutakan hati dan pikiran kita untuk
melihat dan merasakan kasih penyertaan Kristus. Sering sekali bayangan
kegagalan ketidakmampuan menguasai hidup sehingga kita tidak lagi punya
keberanian untuk mengambil keputusan untuk tetap hidup dengan mengandalkan
pengharapan kepada Tuhan. Biasanya orang yang putus asa,mengalami kekecewaan
akan menarik diri dari komunitasnya. Paulus dalam suratnya kepada umat di
Korintus mengatakan bahwa orang yang
tetap di dalam komunitas Kristus akan menjadi manusia baru. Menjadi manusia
baru berarti mempunyai hati dan pikiran yang baru, bagaimana memandang hidup
ini dengan segala persoalannya dengan cara yang pandang Tuhan yang penuh pengharapan,
sebab bukan kita sendiri yang berjuang tetapi Tuhan lebih dulu memperlengkapi
kita. Seperti murid-murid yang merasakan campur tangan Tuhan begitu jugalah
kita merasakan kehadiran Tuhan dalam setiap langkah hidup kita. Setiap hari kita dibimbing untuk menangkap
Daya Ilahi yang tersembunyi dalam diri Yesus. Kesetian kepada Tuhan memang
perlu terus di uji dengan banyak pengalaman hidup baik secara pribadi juga di
dalam persekutuan. Sehingga pada akhirnya kemurnian iman kita memang harus
terus diuji untuk mendapatkan kemurnian. Oleh karena itu Kebangkitan Yesus
menjadi kekuatan serta pengharapan bagi orang percaya bahwa yang bertekun dalam
iman percaya akan mampu dan menang di dalam menghadapi kenyataan hidup.
Kebangkitan
Yesus yang memberikan pengharapan bahwa orang yang bertekun dalam kesetiaan
kepada Tuhan akan dimampukan untuk menangkap Daya Ilahi dan menjadi saksi akan
kebangkitan Yesus dengan memberikan hidupnya menjadi pewarta Kabar Baik bagi
semua orang.
Hening (5 Menit)…………………………Diiringi dengan
istrumen….......................
III.
Doa
Permohonan
Bapa sering kami berdoa untuk
kepentingan diri sendiri, maka pada kesempatan ini kami hendak menyatukan dan
berdoa untuk sesama kami, sudilah Engkau mendengarkan dan mengabulkan doa kami…
1. Bagi
Kongregasi, Ya Bapa berkatilah kongregasi kami beserta seluruh anggota, agar
melalui kehadiran dan karya kami, semakin banyak orang bergembira dalam Engkau
karena merasa disembuhkan, dicerahkan dan diringankan dari penderitaan serta
dikuatkan dalam iman, kasih dan harapan. Marilah kita mohon…
2. Bagi
karyawan/I, Ya Bapa, begitu nyata kasih-Mu melalui kerja sama, persembahan diri
dan ketotalitasan dalam bekerja. Semoga kekuatan kasih-Mu juga melimpah kepada
mereka terutama rahmat kesehatan, kerelaan dan ketulusan, sehingga kami
mengalami sentuhan kasih-Mu melalui perjuangan, jerih lelah dan usaha mereka.
Marilah kita mohon…
3. Bagi
kami para suster di komunitas ini, Ya Bapa, syukur atas cinta-Mu yang
menyatukan kami dalam komunitas ini. Bantulah kami dalam mewujudkan
persaudaraan sejati yang terbangun atas dasar kasih, sukacita dan damai,
sehingga memampukan kami menerima dan memahami kekurangan maupun kelebihan yang
ada dalam diri para suster kami. Marilah kita mohon…
4. …………………………………………………………………………………………….
5. Sekarang
marilah kita satukan rasa syukur, permohonan dan pujian kita dengan doa Tuhan
kita. Bapa Kami yang ada di surga…
IV.
Penutup
1.
Doa Penutup (tanpa dikatakan Doa
Penutup)
Marilah Berdoa…”Allah
Bapa maharahim, kami senantiasa bersyukur atas berkat-Mu, yang tampak dalam
perkembangan hidup panggilan kami. Kami bersyukur kepada-Mu, Bapa Tuhan langit
dan bumi, karena semuanya itu Kau sembunyikan bagi orang bijak dan pandai,
tetapi Kau nyatakan kepada orang kecil seperti kami ini. Berkatilah setiap
orang yang kami jumpai, setiap wajah yang kami lihat, setiap suara yang kami dengar,
terlebih mereka yang kami sayangi. Mereka turut membentuk kehidupan kami. Daya
Ilahi-Mu terpancar dalam diri mereka dan segala apa yang ada bukan berasal dari
kami melainkan kami menerimanya. Kepada-Mu kami persembahkan kembali. Sebab
Engkaulah Allah Maha Besar yang memberkati hidup kami. Amin
2.
Lagu Penutup : Dalam Tuhan Aku Bersyukur
Dalam Tuhan aku bersyukur dengan
lagu pujian
Tuhanlah penyelamatku dalam Dialah
sukacita
dalam Dialah sukacita 3 x
3.
Renungan Pribadi………………………….
4.
Tantum Ergo
Senin, 26 Agustus 2013
Hari Merdeka
INDONESIA…
MAKIN CINTA AKU!
Yel-yel ini diserukan oleh para suster
komunitas Kampung Ambon Jakarta Timur saat rekreasi bersama dalam rangka
merayakan Kemerdekaan Negara Republik Indonesia yang ke-68, Sabtu, 17 Agustus
2013 dengan tema “CINTA INDONESIA”. Acara diisi dengan berbagai perlombaan
antara lain lomba paduan suara, memindahkan karet dan joget balon. Meski perayaannya sederhana, namun para
suster berani mengekspresikan rasa syukur dan kebahagiaannya secara nyata. “Ini
baru makna kemerdekaan sesungguhnya, karena ketika perlombaan para suster
tertawa sangat lepas …tidak ada yang sedih begitu juga dengan seluruh bangsa
indonesia” ungkap salah satu suster.
Sementara itu, menyambut hari
kemerdekaan Republik Indonesia, Rm. Ferry, OFM
menuangkan keahliannya dalam bentuk gambar dan tulisan yang
dipersembahankan untuk para suster FSGM.
Semoga kami para pengikut Fransiskus
senantiasa turut mengisi kemerdekaan ini dengan kedamaian dan keadilan sehingga
kesejahteraan terus berkembang di komunitas terutama kesejahteraan di bumi
pertiwi Indonesia.
Sr. M. Katarine, FSGM
Langganan:
Postingan (Atom)